Selasa, 14 Desember 2010

ANTARA KEPASTIAN DAN KETIDAKPASTIAN

Kata orang, menunggu adalah hal yang menjemukan. Tapi pada kenyataannya menunggu tersebut sering kali tidak diisi dengan hal-hal yang berguna dan bermanfaat. Sehingga menunggu menjadi hal menjemukan. Lebih sakit lagi ketika menunggu diantara kepastian dan ketidakpastian tanpa melakukan apa-apa. Dalam hidup ini mungkin kita sering kali bertanya untuk apa menunggu dalam ketidakpastian sementara ada hal yang pasti yang dapat dilakukan

Kepastian dan ketidakpastian sebetulnya hanya sangkaan. Sangkaan dimana menurut pendapat seseorang sesuatu itu pasti sedangkan menurut orang lain sesuatu yang disangka pasti itu adalah ketidakpastian. Selalu saja ada pro dan kontra antara kepastian dan ketidakpastian. Untuk itu menjembatani kepastian dan ketidakpastian berkembanglah ilmu yang disebut ilmu manajemen. Manajemen memperkenalkan kita dengan perencanaan,pelaksanaan ,pengorganisasian, dan pengendalian. Hal itu bukan berarti bahwa sesuatu adalah sebuah kepastian, tapi minimal kita memperoleh keyakinan bahwa apa yang akan dilakukan mengarah kepada kepastian.

Meyakinkan orang lain tentang suatu kepastian bukanlah hal yang mudah. Nabi Muhammad,harus hijrah dari Mekkah ke Maddinah untuk mempertahankan kepastian yang dianggap ketidakpastian bagi sementara orang pada saat itu. Hingga saat inipun ternyata masalah kepastian dan ketidakpastian masih menjadi fenomena. Lain lagi dengan Yesus Kristus, yang harus mati disalib untuk mempertahankan tentang kepastian yang juga dianggap ketidakpastian oleh sementara orang pada masa itu. Sampailah pada sosok yang lebih dekat , misalnya Paul ,yang menjadi ikon cenayang pada Piala Dunia 2010 yang baru lalu. Sampai dengan 2 kali 45 Menit belum tentu ada yang percaya dengan kepastian yang diberitahukan.

Pada dasarnya didunia ini tidak ada yang pasti. Rekan-rekan saya selalu berkata seperti ini, kita berusaha dan 99% pasti berhasil sedangkan 1% adalah milik Tuhan dimana secara nilai bukan angka, 1% sangat menentukan. Karena itu sebagai manusia kita harus menyusun sebuah strategi untuk merubah sangkaan ketidakpastian menjadi kepastian. Kadangkala upaya merubah sangkaan tersebut ternyata membuahkan sebuah hasil yang buruk artinya Kepastian yang diungkapkan harus melalui berbagai onak duri dan kerikil tajam. Waktu ,tenaga, pemikiran bahkan harta benda harus dikorbankan untuk mempertahankan kepastian kita.

Dimasa kini semakin sulit untuk menyuarakan kepastiann. Kemajuan teknologi informasi merubah segala kepastian menjadi ketidakpastian serta ketidakpastian menjadi kepastian. Informasi berubah nama menjadi iming-iming dan umpan, sehingga manusia semakin limbung dalam melangkah. Untuk itu perlu ketetapan hati dalam memberikan sesuatu kepastian kepada orang lain yang diiringi langkah yang hati-hati, intuisi yang peka serta peta jalan yang jelas. Mari tumbuhkan rasa percaya kepada kepastian tanpa melupakan ketidakpastian yang rasional.

Tidak ada komentar:

Join Zidddu

Pengikut

Arsip Blog

Powered By Blogger