Dipublikasikan di Bulletin Charis Majalah Komunitas HKBP Kebayoran Baru edisi Tutup Tahun 2007 dan Majalah Immanuel HKBP edisi September 2008
AKUNTANSI KEUANGAN GEREJA SEBAGAI ALAT PENGAMBIL KEPUTUSAN PELAYANAN
Gereja adalah organisasi. Arti khusus ini mengacu pada pernyataan alkitab di …bahwa jemaat Tuhan adalah Tubuh Kristus. Kata gereja sendiri diambil dari bahasa …. Yang berarti….. Untuk menggerakkan tubuh kristus diperlukan berbagai arahan, perintah dan keputusan. Sama halnya dengan suatu organisasi dibutuhkan berbagai arahan perintah dan keputusan. Melalui arahan, perintah dan keputusan tersebut gereja dapat berjalan dan bekerja untuk mencapai tujuannya.
Organisasi membutuhkan alat untuk mengambil keputusan. Alat-alat tersebut akan memetakan kondisi dari masalah yang dihadapi oleh organisasi serta peluang-peluang untuk mengatasi masalah maupun tantangan . Dari berbagai alat pengambil keputusan salah satunya adalah alat dibidang keuangan. Jenis-jenis alat pengambil keputusan dibidang keuangan berhubungan dengan pemetaan terhadap berbagai masalah dan peluang dalam bidang keuangan.
Dalam suatu organisasi, keuangan adalah sumberdaya. Sumber daya ini bisa dikatakan sebagai darah dari organisasi tersebut. Para pengelola organisasi harus mampu untuk merencanakan dan mengeluarkan sumber daya keuangan tersebut secara tepat dan cermat. Prinsip kehati-hatian harus dikedepankan.
Dalam organisasi modern baik dalam organisasi yang berorientasi laba maupun nirlaba tujuan penggunaan akuntansi adalah untuk melakukan perencanaan, pengendalian dan pemanfaatan sumberdaya keuangan. Akuntansi menjadi alat yang paling maju dalam mengetahui kondisi sumber daya keuangan.
Akuntansi sendiri dikembangkan oleh Luca Paciacoli seorang biarawan dari kota. Akuntansi adalah perkembangan dari tata buku berpasangan. Saat ini akuntansi telah menjadi cabang ilmu yang berkembang pesat, dikarenakan banyak digunakan dalam dunia kehidupan. Walaupun akuntansi mempunyai hukum dasar yang baku, dikenal dengan rumus Harta sama dengan Hutang ditambah Modal, bentuknya sangat fleksibel dan mengikuti bentuk dari organisasi.
Bentuk organisasi yang berorientasi laba mempunyai ciri khas yaitu membentuk apa yang disebut dengan laba ditahan atau Cadangan Modal. Selain itu organisasi yang berorientasi laba juga menyebut dana yang disetor oleh sebagai modal. Bentuk organisasi yang disebut perseroan terbatas (PT) menyebut modal sebagai saham. Untuk bentuk (CV) dan Firma biasanya menyebut sebagai modal saja atau modal disetor. Khusus untuk koperasi modal biasanya disebut setoran anggota koperasi. Organisasi yang tidak berorientasi laba biasanya menyebut sisa dana sebagai …. Sedangkan untuk modal biasanya disebut dengan…..
Perbedaan akuntansi dengan pencatatan keuangan lainnya adalah umumnya terletak pada objek pencatatan tersebut. Untuk pencatatan non akuntansi umumnya hanya untuk mencatat keluar dan masuknya (Mutasi) dana atau uang. Seperti yang diterapkan gereja kita, HKBP Kebayoran Baru saat ini. Laporan keuangan yang disajikan hanya berkisar tentang penerimaan dan pengeluaran dari dana yang kita terima. Dana tersebut tidak menggambarkan keadaan sesungguhnya dari kondisi keuangan. Sebagai contoh kita tidak mengetahu berapa banyak peralatan yang dimiliki sekolah minggu, NHKBP atau katagorial lainnya. Laporan tersebut juga tidak menggambarkan kepada siapa pengeluaran dana yang belum dipertanggung jawabkan. Saat ini kita juga tidak mengetahui berapa nilai aset yang dimiliki oleh HKBP Kebayoran Baru.
Dengan akuntansi sumber daya keuangan dapat dipetakan secara lebih jelas dan muktahir. Akuntansi mewajibankan bahwa setiap pengeluaran atau pemasukan harus dicatatkan secara bersamaan. Artinya apabila ada pemasukan dana paling sedikit mempengaruhi dua jenis pos pencatatan. Untuk organisasi gereja bisa dikatakan bahwa pencatatan untuk persembahan harus dicatat sebagai penerimaan dan setoran anggota misalnya. Pengeluaran untuk biaya-biaya harus dipisahkan dari pengeluaran untuk penambahan inventaris dan alat-alat. Kemudian untuk inventaris tersebut tidak dapat dikatakan habis sekali pakai jadi harus disusutkan sesuai dengan jangka waktu kegunaan dari inventaris tersebut.
Disisi lain pertanggung jawaban para pengelola keuangan juga akan semakin baik. Para pengelola keuangan di gereja akan dengan mudah menemukan kelemahan dari pola-pola pengumpulan dana, pemeliharaan inventaris dan sebagainya. Penggunaan segala sumber daya keuangan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara transparan dan dengan penampilan yang menyeluruh.
Akuntansi sebagai suatu alat dalam mengumpulkan informasi keuangan bukan hanya sekedar mencatat dan membukukan tetapi juga menampilkan secara utuh segala transaksi keuangan yang dilakukan. Meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran untuk mendapatkan hasil maupun transaksi-transaksi yang berkaitan untuk menambah inventaris. Hasil yang dimaksud dalam perusahaan bukan berarti laba semata. Hasil dalam bahasa gereja bukan berarti laba tapi juga pencapaian tujuan dari pelayanan. Misalnya pengeluaran untuk retreat penetua akan meningkatkan kemampuan penetua dalam melayani jemaat dan membantu jemaat dalam mengatasi masalah-masalah rohani jemaat. Pengeluaran untuk NHKBP akan dicerminkan dengan semakin banyaknya keikutsertaan naposbulung dalam pelayan gereja. Jadi pada intinya transaksi pengeluaran untuk setiap kegiatan akan tercermin dari penilaian terhadap keberhasilan atau kekurang berhasilnya suatu kegiatan.
Dilain sisi jemaat juga mengetahui perkembangan dari jumlah inventaris gereja. Para pelayan juga dapat memprediksikan tentang kebutuhan inventaris gereja dimasa yang akan datang. Akuntansi mengenal apa yang disebut dengan penyusutan sehingga suatu inventeris dapat diprediksikan masa kegunaannya. Para pelayan dan jemaat akan saling mendukung untuk pengadaan inventaris agar pelayanan di gereja dapat berjalan terus.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap negara , akuntansi akan membantu para pelayan untuk melaporakan jumlah penghasilan yang diperoleh oleh setiap pegawai maupun pelayan yang menerima penghasilan. Pelaporan ini juga penting agar tanggung jawab terhadap negara, yang kita yakini berasal dari Tuhan, dapat terpelihara dengan baik.
Untuk memulai pencatatan akuntansi, saat ini gereja dapat menggunakan jasa konsultan di bidang akuntansi tersebut dan banyak tersedia di sekitar gereja. Jasa konsultan ini akan membantu jemaat dalam menetapkan titik awal , model dan proses dari akuntansi baik secara manual maupun komputerisasi. Konsultan ini akan bertanggung jawab dalam perancangan sistem akuntansi sehingga pelayan yang di tugaskan dan diberi tanggung jawab dalam bidang keuangan ini tinggal menjalankan dan melaporkan segala transaksi keuangan tersebut dengan tepat dan dengan benar.
Bagaimana untuk memulainya? Terpulang kembali dengan jemaat kita. Apakah HKBP Kebayoran Baru merasa perlu atau hanya sebatas wacana saja untuk meningkatkan pertanggung jawaban keuangan. Saatnya jemaat ini untuk membenahi segala lini pelayanan, salah satunya dengan menerapkan sistem akuntansi, untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas pelayanan kita.
Jonathan H.P.Babrayan Simanungkalit

2 komentar:
halo bro, kalau perlu konsultasi dan vendor software nya. hubungi aja mapwingis.blogspot.com ;)
Saya hanya mengingatkan bahwa akuntansi keuangan itu penting. Mungkin bro ingin mencoba bisa langsung ke Gereja yang ada. Saya melihat banyak gereja masih menggunakan laporan arus kas bukan laporan keuangan.Trims
Posting Komentar